Semarang
(Desember 2018)
"Pagi ini, naik gojek bertemu dengan seorang Bapak. Beliau bercerita tentang anaknya yang sudah lulus dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara bulan Agustus kemarin. Begitu bangganya orang tua melihat anaknya sukses dan berhasil dengan hidupnya."
Karena dimatamu bude saya akan selalu kurang
Hati sedikit tersakiti karena beliau tak pernah melihat sedikitpun usaha
Usaha dan niat untuk membantu dan memahami
Saya berbeda dan anda tidak akan pernah mengerti
Saya sebagai anak akan selalu kurang
Saya hampir gila memikirkan apa yang membuat orang tua terutama Ibu saya bangga terhadap saya
Saya memang malas tapi saya berusaha dengan keras untuk selalu menuruti walaupun didalam benak saya, saya lelah
Cukup, tak usah menyentuh saya
Kenapa selalu saya ?
Anda tidak pernah menasehati tapi menghakimi
.
.
Karena alasan itu saya malas untuk datang kemari
Dan karena alasan itu saya akan berusaha keras untuk berdiri dikaki sendiri
Lek Mah
Beliau penjual bubur dekat rumah Mbah Kakung
Berita duka sampai ketelingaku pagi ini
Hari ini beliau mangkat
Entah kapan aku terakhir melihatnya
Kenangan masa kecil saat berkunjung kerumah mbah kakung seakan terputar kembali
Ketika berkunjung kesana merupakan suatu hal yang menyenangkan
Tiap pagi, selalu ada sarapan bersama
Tiap pagi, selalu pergi ke pasar untuk membeli bubur Lek Mah
Antrinya panjang . . .
Aku ingat menu yang selalu ku pesan
Dulu waktu kecil aku selalu memesan bubur tok (bubur putih) karena tak kuat pedas
Lalu beranjak remaja bubur dikasih sambel sedikit karena sudah mulai berani makan sambal
Dann terakhir adalah bubur jangan (bubur dikasih pecel)
Hah....
Selamat jalan lek Mah
Sedikit potongan kenangan dari Program Pertamaku ( PKM-M yang dibiayai oleh Kemenristek Dikti ), yaitu "Omah Sinau lan Dolanan" .
Bagiku pendidikan sangat penting. Seiring berjalannya waktu aku semakin tersadarkan akan hal itu. Yah, bagiku pendidikan adalah suatu kunci untuk membuka gerbang kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bagiku adalah memperjuangkan hal - hal kecil sampai ke hal - hal yang besar. Jadi, kita perluas makna tentang pendidikan yang tak hanya duduk dikelas atau membaca buku diperpustakaan. Selain itu, pendidikan adalah aset dan salah satu bekal untuk kita sebagai manusia untuk mencapai target atau mimpi dalam suatu kehidupan. Rasanya sulit untuk meraih mimpi tanpa membawa bekal dalam wujud apapun itu. Umpamanya kita mendaki gunung tanpa membawa bekal apapun, iya, kita akan sampai ke puncak, tapi apakah berbeda orang yang sudah mempersiapkan dirinya untuk mendaki gunung dengan orang yang tidak mempersiapkan apapun sebelum mendaki gunung ? Let see.
Omah Sinau Lan Dolanan , merupakan suatu kegiatan yang aku buat dengan tujuan sangat sederhana yaitu memberikan ruang kepada adik-adik disekitar rumahku untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Ruang yang telah aku buat, aku ingin mengisinya dengan kegiatan yang membuat adik-adik tidak jenuh dengan kegiatan belajar yang mereka dapatkan di sekolah.
Semarang
(November 2018)
"Entah lupa tepatnya hari apa dan tanggal berapa. Temanku, dilamar. Saat itu aku menjadi tukang fotonya. Pertama kali menjadi seseorang yang berkesempatan untuk mengabadikan salah satu moment berharga dihidupnya. Deg"an dan tak percaya diri. Beberapa hari sebelumnya aku terus mencari referensi, berharap otak akan penuh dengan inspirasi. Hari itu, saat acaranya. Hmmmm menyenangkan. Aku menikmati, meski hasilnya tergolong masih amatir. Tapi aku menikmati. Salah satu kesenanganku. Entahh nantinya akan menjadi jalan ku atau tidak. Tapi aku suka."
Beliau adalah Mas Gino
Aku belajar banyak darinya
Kesederhanaannya juga sifat pekerja kerasnya
Ada yang membuatku terheran heran darinya
Seringkali mas gino ikut bekerja dirumahku
Entah membetulkan rumah ataupun ikut serta dalam misi perburuan mobil
Mas Gino adalah orang yang sederhana dan tak mau merepotkan orang lain
Beliau tak pernah mau diajak makan di rumah makan bahkan di warung penyetan (lamongan)
Beberapakali ku perhatikan mas gino hanya duduk dan merokok dipojokan ketika kita semua sedang makan
Ditawari pesan apa mas gino hanya menggelengkan kepala
Terkadang dia memilih keluar untuk mencari angkringan disekitar tempat kita makan
Sungguh aneh..
Mas Gino orang yang sangat ramah, senyum khasnya seringkali terpancar dari raut wajahnya
Serta sapaannya ketika tak sengaja bertemu denganku dijalan
Rasa lelah tak pernah beliau pertontonkan
Padahal semua orang tahu beliau gang pekerja keras menghidupi anaknya
Sedangkan istrinya telah mendahuluinya
.
.
Aku belajar banyak darinya
Malas Antri
Sebagian orang pasti tau akan konsep antri namun malas untuk menerapkannya dikehidupan sehari hari
Hari ini aku belanja bulanan
Aku udah siap siap nyetok kesabaran nih buat belanja bulanan ditempat belanja deket rumah (gak deket deket amat sih)
Dan ini yang terjadi
Mungkin lima kali ada ya, aku bilang "mbak tolong antri" ke orang yang berbeda dan responnya selalu sama
Diam dan pura pura tidak dengar
(Nyampe nyampe aku tadi protes ke kasirnya yak gara gara orang didepan ane diem aja padahal antriannya udah diserobot dua orang)
Mungkin di dalem hati orang, aku dianggap sok sokan atau "ngapain si ini orang cerewet amat"
Aku memang orang yang malas antri, pikiranku si bodo amat yak
Tapi semenjak ada mbak" yang neriakin aku waktu ditoilet nyuruh antri nahhh konsep kebodo amatanku mulai berkurang
Ndak enak rasanya dihati atau orang jawa bilang "ewuh/pekewuh"
Mungkin aku berharap ketika aku mengingatkan mereka untuk sadar antri, orang orang akan berpikir sama denganku
Ikut merasa pekewuh saat nyerobot antrian orang lain
Sebelumnya, aku cuma bisa diem ya ketika antrianku diserobot orang
Dongkol doang rasanya dan memang bodo amat dah, terserah orang mau ngapain
Nah... sekarang aku memberanikan diri untuk belajar saling mengingatkan
Mungkin caraku ngingetin juga belum baik dan benar
Tapi ya bukannya gimana gimana
Cuma itu harapanku tadi
.
.
Bukan bearti sekarang aku jadi orang yang selalu antri
Aku masih beberapa kali nyerobot antrian orang lain
Tapi, yuk sama sama belajar untuk kebiasaan mengantri
Bersabar sedikit bisa kan?
Semangat
Cerita tentang kawan
Tak henti membuat hati gundah
Kawan yang baru saja kehilangan
Tak tega dan khawatir
Dia terkadang tak selalu membagi kisahnya
Sehingga seringkali aku tak terlibat dalam masa sulitnya
Tersadar, aku memang agak buruk dalam berkawan
Jarang peduli dan menanyakan kabar
Tapi, rasa pertemanan ini sungguh dalam
Berharap sampai hari tua ada tempat untuk bercerita dan mengenang bersama
.
.
Aku lega kau baik baik saja
Selamat Malam
Detik detik menuju sidang akhir
Perjuangan untuk mendapatkan kunci pintu yang baru makin dekat
Bukan hanya takut dan gundah
Rasa tak percaya akan kemampuan diri sendiri pun sedang diuji
Melawan rasa malas menjadi hal terberat yang harus dilalui
Harus tetap menjaga semangat
Harus tetap yakin dan berusaha
Semoga
Akan selalu dimudahkan
Malam
Sunyi sepi namun terkadang ada yang merasakan ramai
Gelap, remang namun juga terang
Terang dalam cahaya lampu atau bantuan dari bulan bintang
Dingin menusuk atau hangat menyatu
Ada yang baru datang kerja
Ada yang baru berangkat kerja
Ada yang masih dijalan menuju kerumah
Ada yang pergi berkumpul dengan teman
Ada yang sudah tidur
Ada yang masih terjaga bergelut dengan pikirannya
Ada yang terbangun ditengah tidurnya berbalas pesan dengan Sang Pencipta
Hitam pekat namun banyak cerita
Penuh dengan hikayat kerinduan
.
.
Itulah sedikit cerita tentang malam
Makanan sisa
Perjalanan ke rumah Mbah kakung di Boja
Mampir sebentar ke rumah makan ayam goreng
Memesan dan tak lama pesanan pun datang
Dengan lahap aku pun memakannya karena memang saat itu lagi kondisi lapar
Aku pun menghabiskan nasi dipiringku
Ibu bapakku tumben tumbenan tidak menghabiskan nasinya
Memang baru baru ini sedih melihat makanan sisa
Ya, semenjak ada yang mengajari tentang teori nasi jangan ditinggal dipiring sendiri
Kadang aku mikir, apakah orang orang juga bisa menikmati makanan seperti aku
Apakah mereka harus menahan lapar ketika aku dengan sengaja menyisakan makananku
Ya, walau terkadang aku masih sering menyisakan makanan dipiringku
Suka sebel gak sih, ngeliat orang pesen makanan cuma diaduk doang habis itu byee ditinggal
Seringkali pasangan sejoli sih atau enggak mereka yang jaim biar gak dicap tukang makan
Duluu aku memang menganut paham sisakan makanan dipiring
Tapii sekarang ku usahakan tidak
Ya, semoga masih tetap konsisten untuk tidak menyisakan makanan dipiring
.
.
Semoga kalian juga tidak menyisakan makanan dipiring kalian ya. Semangat
Perjalanan menuju Ungaran
Mampir untuk sholat maghrib di rest area
Ada kejadian menarik yang membuatku berkaca kaca
Entah karna terlalu sensitif atau itu memang bearti buat saya
Saat sholat maghrib, tak sadar bagian belakang mukenaku naik keatas jadi punggungku kelihatan
Kagetnya, ibu" didepanku yang sedang menunggu temannya melipat mukena kemudian menarik mukena ku agar menutupi punggungku
Wahhhh... setelah sholat rasanya ini hatii
Ternyata masih banyak orang baik dan peduli
Jadi, jangan berhenti
Teman laki-laki
Malam ini makan bersama mereka
Bergurau membicarakan hal aneh aneh
Dann sampai pada satu titik
Kata kata tentang "fisik"
.
.
Diam untuk protes ?
Apakah benar ?
Marah ?
Selamat malam
Malamnya penikmat waktu
Bercengkrama dengan para teman
Melihat kamu, mendengarkanmu
Kamu yang bercerita
Menyampaikan apa yang kamu tau
Kenapa selalu bergetar ?
Bolu keju dari lelaki itu
Rasanya enak luar biasa
Dibeli di minimarket dengan penuh drama
Harga mahal menguras kantong
Namun akhirnya dimakan dengan penuh rasa semangat dan kebahagiaan
Tingkah konyol dua anak manusia yang beranjak dewasa
Beli sabun mandi hingga keujung sana
Penuh rasa takut melewati jalan pantura yang berdebu dan tak ramah
Beli kue keju di toko kue
Tempat fancy yang penuh dengan orang orang rapi
Beli makan dengan hati tak sabar
Lauk telur sosis ditambah minum es teh
Nikmat karena kelaparan
.
.
Ya, aku bahagia
Perjalanan menuju ke Ungaran
Ikhtiar untuk mencari kesembuhan
Sepanjang perjalanan diisi obrolan sederhana tentang sapi
Bergurau ..
Yah.. aku masih putri kecil mereka
Meminta minum di rest area
Mampir sejenak untuk beribadah
Hati terasa bergetar melihat Ibu beribadah dengan duduk sementara yang lain berdiri
Bersalaman dengan tangan kiri
Aku tak tega
Bertemu ibu ibu dari lampung yang menanyakan aku mau kemana
Beliau sangat ramah
Tersenyum saat ku mengajaknya bersalaman
.
.
Memanglah seru kisah dibalik sebuah perjalanan yang singkat
Aku temani bapak ibukku dulu
Sampai bertemu diceritaku yang lain
Bakpao isi coklat
Lembut bakpaonya lumer isinya
Ku beli dengan harga 3000 rupiah
Ditawarkan oleh Bapak yang penuh semangat dan pekerja keras
.
.
Jadi teringat kedua orang tua dirumah
Rindu.. untuk ditenangkan
Malam ini,
Duduk berdiam didepan tugas akhir
Hati berkecamuk mulai tak percaya diri
Diri ini tak mampu membendung emosi
Dan terus memarahi diri sendiri
Menangis pun tak pengaruh
Marah pun juga tak guna
Sulit rasanya memasukan beberapa materi kedalam otak
Aku memaksakan
Karena aku kurang pintar
Aku merasa tak percaya diri jika harus disandingkan
Ditambah waktu terus berjalan
Apakah aku sempat?
Godong
(September 2018)
"Menunggu balasan darimu sambil menulis mimpiku di selembar kertas. Mengusahakannya dan slalu mengucap doa. Tersadar begitu dahsyatnya kekuatan dari doa. Seringkali malu akan meminta, seringkali ragu akan bercerita. Yahh.. sekarang , aku tak ragu untuk slalu berkeluh kesah dan meminta. Lantas jika bukan kepada-Nya lalu kepada siapa kita akan bersandar ?"
Biskuit coklat dari lelaki itu
Dibukakan bungkusnya untukku
Terasa hangatnya bukan manisnya
Ku gigit sedikit demi sedikit
Berharap tak akan habis dan bertahan lebih lama
Membuat buliran air hampir jatuh
Tak dapat dipungkiri aku marah
Karena ku bukan dewa
.
.
Ya aku cemburu
Semarang
(September 2018)
"Selamat, selamat atas kembalinya Dia padamu. Akhirnya setelah penantian lamamu denganku dia kembali. Selamat, karena saat bersama kalian telah tiba"
.
.
Firasat tak pernah salah
Ada lelaki yang mengajari tentang konsep bahagia..
Ya , bahagia sesederhana itu
Pagi ini, saat mengepel seluruh lantai rumah
Bapak ibuk sedang duduk berdua memindahkan jamu ke wadah wadah kecil
.
.
Alhamdulillah
Ada yang terhubung kembali
Mengaku saling melukai tapi tetap saling menyukai
Saling bersapa lewat sosial media dengan warna merah di pipi
Ada cemburu di minggu pagi
Apa ini pertanda untuk waktunya pergi ?
.
.
Sudahlamatakmenulismurasasedih
Karangawen
(September 2018)
Malam hari didepan Indomaret
Ada rintik yang membasahi kaca depan mobil
Duduk membaca artikel tentang penyakit bipolar (hanya ingin tahu)
Sembari menunggu bapak terbangun dan meneruskan perjalanan
Yah. . Ada yang harus ku lakukan
Pasti ada jalan
.
.
.
Dari penulis diary yang tak punya penikmat
Sakit
Ada nikmat yang tersembunyi dibalik rasa sakit
Hubunganmu dengan-Nya akan terasa lebih intim
Rumah menjadi tak sedingin biasanya
Curahan kasih sayang akan amat terasa disini
Syukuri apapun itu
Terkadang kamu tidak sadar ada hal yang membahagiakan disetiap kesedihan.
.
.
Nasihat untuk diri sendiri
Anak kecil matanya sipit kulitnya putih
Selamat bertambah usia
Sudah tiga tahun kau hidup didunia
Namun, telah banyak ujian yang kau pun tak menyadarinya
Ceriamu, tingkahmu cerminkan kebahagiaan
Tangismu hanya sebatas ingin naik mobil tapi dituruti
.
.
Terus tumbuh jadi anak yang kuat ya nak..
Semoga hidupmu akan diselimuti oleh rasa bahagia yang tak ada habisnya
Selamat pagi dari calon sarjana
Pagi ini ...
Tiba tiba galau berat. Melihat banyak teman yang bisa wisuda periode ini. Sedangkan aku tidak. Melihat mereka yang telah menyelesaikan tugas akhirnya. Mendengar cerita mereka yang penelitian skripsi hanya beberapa tempat saja. Jangan biarkan aku iri Tuhan.
Ungaran
(September 2018)
Disini, ditempat ini. Tempat dimana banyak insan yang sedang berjuang. Berjuang dalam sebuah harapan. Doa yang slalu mereka ucap disetiap sujudnya dan kalimat ampunan yang mereka ucap saat kesakitan mulai menggerogoti tubuhnya. Namun dibalik itu semua, disini terasa hangat. Yang kulihat kasih sayang keluarga sungguh sangat terasa nyata. Setiap sentuhannya, setiap genggamannya. Mereka saling menguatkan. Mungkin ini yang dinamakan kasih tak terbatas. Anugerah yang patut disyukuri ditengah ujian yang datang. 😊
Kawan saya besok wisuda
Selamat atas wisudanya, selamat menjadi sarjana. Selamat menempuh perjalanan lainnya . Ini hasil usahamu. Ini hasil kerja kerasmu membahagikan mereka. Senang bisa mengenal kalian. Sampai bertemu dikeadaan yang lebih baik. Terimakasih sudah mengisi hari" kuliah yang membosankan ini.
Semarang
(September 2018)
"Bahagia menurutku diciptakan oleh dirimu sendiri dengan bantuan-Nya. Jika memang bahagia itu dititipkan oleh-Nya maka temuilah orang-orang itu dan tinggalkanlah orang-orang yang memang merusak atau bahkan sedang berusaha menciptakan bahagia itu. Semalam, saat aku mengadu sempat terpikir kapan simpul kecil diwajah mereka akan kembali melengkung? Apakah sempat dengan waktuku yang singkat ini ? Menangis bahagia dengan pelukan erat. Bahagiaku sebatas ingin melihat simpul itu sebelum Tuhan menghentikan waktuku. Cukup bagi mereka untuk menyenangkanku, aku ingin mendapat giliranku. "
Frustasi
Sore.. sepulang dari kampus, kemudian kembali ke tempat beradu. Duduk diam, mencoba berpikir, mencoba mengetik . Dan, oke aku harus menulis apa. 😢
Sekalut ini ....
Iya..
Terlalu menyombongkan diri memang tak baik.
Ya sudah aku lanjut dulu
Lanjut apa aku pun tak tau
Seeya
Semarang
(September 2018)
"Sepotong pie coklat, sepotong pengharapan yang selalu ku ucap. Sepotong pie coklat, yang ku nikmati dengan seseorang yang penuh kehangatan bahkan ketika dia mencoba untuk bersikap dingin. Sepotong pie coklat, ini malamku yang kuhabiskan bersamamu"
.
.
Teman smpku akhirnya membuat grup WA, kita akhirnya saling berkabar . Dimulai dari salah satu kabar yang dibawa temanku, bahwa dia akan menikah tahun depan . Woww...
Terhubung kembali dengan kawan lama, apalagi kawanku saat SMP membuatku sedikit kaku . Kau tau , bagaimana caraku menjaga dan memilih bahan pembicaraan dengan mereka. Takut mereka tersinggung.
Yahh. Faktor utamanya karena memang jalan yang kita pilih sangatlah berbeda. Bisa begitu ya ??
Jika di pikir pikir dan mendengar kisah mereka, rasanya hati menjadi ngilu . Bukan karena kasihan tapi sungguh sangat disayangkan. Melihat perjalanan mereka, melihat mereka mengorbankan mimpi besarnya. GILA..
Ah aku risau..
Masih saja ku tak mengucap syukur..
Dulu sempat bercita-cita jadi penulis. Siapa sangka sekarang tercapai. Yah, semua Mahasiswa S1 pasti mengalami. Jadi penulis skripsi. Dulu ku kira menulis skripsi itu mudah, seperti menulis tugas kuliah yang sudah sudah. Ehh ternyata, penuh emosi. Entah sedih, senang, marah atau emosi lain yang tak terdefinisikan. Belum, jika melihat teman-teman yang sudah lulus duluan. Menulis skripsi tak mudah, takut salah dalam mengetikan setiap kata. Memikul tanggung jawab yang besar atas apa yang telah disampaikan dalam sebuah skripsi. Membayangkannya saja sudah mengerikan. Sebenarnya bukan hanya itu. Rasa rasanya saat menulis skripsi, baru tersadar hidup sudah separuh perjalanan. Meski banyak yang mengatakan perjalanan hidup masih panjang, tapi menurutku fase ini adalah fase pertengahan sekaligus fase awal. Fase dimana kamu akan menjadi manusia yang sesungguhnya. Berdiri sendiri dan siap menentukan untuk apa kamu hidup. Ah, aku tak ingin hidupku sia-sia. Menjalani hidup seperti orang biasa. Setidaknya, aku ingin bermanfaat walaupun hanya untuk satu orang. Mari kembali menulis skripsi ~
Semarang
(Agustus 2018)
"Jika kau bertanya padaku apa yang ku pelajari setahun belakang ini ? Hmm, iya . Aku kurang bersyukur. Aku slalu lupa bersyukur"
Aku memasak
Hari ini lumayan melelahkan, bolak balik Rumah Semarang ternyata menguras tenaga. Tepat pukul setengah 7 aku sudah berangkat ke Semarang naik bus untuk ngambil motor dikosan (yah hari senin mau ke salatiga ambil data, wish me luck) . Karna saking paginya, aku ketiduran dong di bis. Edyan tenan . . .
Kembali ke topik aku memasak .
Karena Bapak minta "Nok bikin apa gitu lo, bakar apa kek" . Oke, ku jadi semangat . Langsung meluncur ke Indomaret beli bumbu" instan . Wk 😅
Dan peperangan pun dimulai. Pertama kalinya ku memasak. Benar benar memasak untuk satu rumah. Ahaha . Masak steak abal-abal . Ternyata memasak seru juga, belanja menyiapkan bahan, potong memotong, bumbuin sesuai selera dan sreng sreng. Mood langsung melonjak naik . Kalo ditanya soal rasa, dagingnya kurang empuk . Bumbunya enak (iyalah instan bro) .
Oke . Terima Kasih sudah membaca.
See ya
Aku ingin jadi relawan..
Ada yang tahu caranya ?
Sebenarnya aku terinspirasi dari Gitasav dan ketagihan karena sempat ikut gerakan yang berbau sosial di Banjarmasin (walaupun ada maksud lain) .
Sempat mendengar cerita dari Gitasav tentang dia yang menjadi relawan, sungguh hati langsung tergerak. Haha . Emang dari dulu sih aku suka sama kegiatan yang berbau sosial tapi kalah dengan malesnya diriku ini. Lanjut cerita mengenai Gitasav yang ikut kegiatan relawan, kadang memang yang terpikir oleh kita ketika ikut kegiatan sosial "Aku harus happy, harus bisa menghibur mereka, harus bantu mereka dan bla bla" yah itu yang sering ku pikirkan juga ketika ikut gerakan sosial. Namun, tanpa disadari justru kita yang terobati. Justru kita yang memiliki luka menganga dan tak kunjung kering. Begitulah, menyenangkan ketika kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi untuk orang lain. Salah satu doa yang sering kupanjatkan . "Agar aku dapat bermanfaat untuk orang banyak".
ahh aku jadi tergoda untuk mengobati diri sendiri..
Berbuat yang ku kira baik untuk memaafkan diri sendiri . .
Penelitian Skripsi
Aku mahasiwa tingkat akhir
Sedang melakukan Penelitian
Galau rasanya
Tempat penelitian jauh dari jangkauan
Tak bisa kesana sendiri
Takut kesana sendiri
Harus minta antar orang tua
Perjalanannya cukup jauh
Terpampang jelas lelah diraut wajah orang tuaku
Tak enak rasanya
Hatiku sesak
Oke sudah
Aku akan menikmati masa masa galau dan sesakku
Dulu semasa masih aktif kuliah, Dosenku pernah bertanya "apakah kamu pernah memandangi wajah ayah ibumu saat mereka terlelap?" . Nahh , akhir akhir ini aku seringkali memperhatikan ayah ibuku saat mereka terlelap. Tanpa sadar ayah ibu mulai menua. Lekukan di raut wajahnya kian bertambah. Rambutnya pun mulai memutih. Sepertinya mereka sangat lelah. Pukul 9 malam pun ayah ibuku sudah tertidur pulas. Pukul 7 pagi ayah ibuku sudah pergi bekerja dan pukul 5 sore mereka baru pulang dari kantor. Yah.. selalu bekerja keras. Sekarang apa yang aku pikirkan ? Aku sudah memberikan apa kepada mereka ? Apa mereka sudah bangga kepadaku ?
Semogaa
Jakarta
(Agustus 2018)
"Entah kali keberapa aku menginjakan kaki di Ibu Kota. Namun, kali ini berbeda . Aku menikmati Ibu Kota lebih dekat dari biasanya. Aku melihat bagaimana mereka bertahan hidup di Ibu Kota. Merasakan bagaimana kerasnya tinggal di Ibu Kota. Merasakan macetnya, panasnya dan ramainya Ibu Kota. Ahh ternyata benar kata ibuku Jakarta itu Keras. Beberapa hari disana membuat nyaliku sedikit ciut. Apa aku bisa bersaing dengan mereka ?"
Lagu
Apa aku suka dengerin lagu ?
Terkadang
Akhir - akhir ini aku sering dengerin lagunya JKT48 - Gadis Remaja . Entah kenapa lagi seneng dengerin lagu itu . Mungkin karena aku lagi gak mau sedih, lagi gak mau galau makanya dengerin lagu yang semangat semangat aja. Dari dulu aku memang kalau dengerin lagu terbawa nyampe perasaan , ibarat kata lagu merupakan mediaku untuk berbicara.
"Disaat kau bimbang, tanpa sadar kan menjadi kuat"
Yahh memang aku lagi mencari cara untuk menguatkan hati dan tekadku . Semesta sedang tak bersahabat. Semesta sedang menghakimi dan mengujiku. Hmm setidaknya lagu ini menjadi pengingat agar selalu kuat untuk berjuang.
Hay aku dimasa depan
Aku sedang khawatir akan gagal
Sampai detik ini sampai dititik ini telah banyak yang ku kecewakan
Apakah disana mereka tersenyum lebar melihatku?
Hay aku dimasa depan, sedang apa dirimu ?
Duduk mengetik dikantor ? Rapat dengan clien ? Survei tempat usaha baru ? Atau duduk ditepi pantai mencari inspirasi?
Hay aku dimasa depan
Aku lelah bersembunyi, tarik aku keluar dari zona nyaman
Buatku melangkah jauh untuk menggapai citaku
Hay aku dimasa depan
Baik baik ya
Jadilah wanita yang kuat dan mandiri
Perbaiki hatimu perbaiki tingkahmu maafkanlah dirimu
Hari ini, untuk pertama kalinya aku datang disidang skripsi teman kuliahku. Jujur saja, aku datang hanya memenuhi janjiku. Tadinya aku malas untuk datang. Bukan karena apa-apa. Dari awal aku masuk kuliah aku memang tak punya banyak teman . Sungguh situasi yang amat berbeda dengan aku saat SD, SMP ataupun SMA. Butuh waktu yang lama untuk menyesuaikannya. Rasanya sedikit tersiksa mengalami perubahan situasi yang perbedaannya sangat signifikan. Hmmm .. kembali kealasanku . Aku hanya memikirkan dari awal masuk, aku bukanlah orang yang dikenal. Aku tak banyak membuat dan membuka hubungan pertemanan. Jadi biarlah seperti itu . Biarlah masa kuliahku diisi hanya dengan kisahku. Tentang aku yang bahagia, sedih, marah atau segala tingkahku yang konyol dan bejat. Ahhh kekanakan sekali. Dilain sisi aku tak menyesal datang hari ini. Setidaknya aku akan sedikit diingat oleh mereka. 😊
Boja
(Juni 2018)
"Malam ini mencoba untuk tidur lagi dengan sekelumit perasaan dan kejengkelan yang seperti biasa membuat tak nyaman. Meluap sampai tak bisa disembunyikan. Setiap penilaian yang buatku bercermin tapi tak bisa berbuat apa-apa. Aku belum dewasa, aku hanya mengiyakan penilaian yang selalu saja mencapku sebagai manusia dengan segudang sifat tak baik. Iya iya aku memang seperti seolah ku berkata dalam hati. Sudahlah aku hanya akan tidur malam ini diiringi suara tangisan anak kecil yang merengek ingin pulang"
Aku sempat lupa siapa aku
Aku sempat lupa bagaimana cara mengenal diri sendiri
Aku sempat lupa bagaimana cara untuk menulis
Aku sempat lupa bagaimana cara untuk mengagumi
Aku sempat lupa bagaimana caraku untuk bercerita
Aku sempat lupa bagaimana rasanya hati sedang berbunga
Aku sempat lupa bagaimana rasanya hati sedang tergores
Aku sempat lupa bagaimana rasanya curiga
Aku sempat lupa masih ada buku yang belum selesai dibaca
Ahh sudah lama sekali aku mati rasa, dan sepertinya detik ini aku kembali
"Ah suara percakapan antar dua orang itu. Aku mendengarnya kembali. Ingatan menyakitkan masa SMP terulang kembali. Ah siapa kau? Siapa orang yang ada dibalik telfon itu? Siapa kau wanita jalang? Ijinkan mataku ini melihatmu dengan seksama, ijinkan aku menyapamu dan lihatlah aku sudah besar "
"Ada drama disetiap ceritaku, ah aku ...
Apa aku tidak jemu selalu terlihat seperti itu?
Apa selalu air mata yang ku pertontonkan didepan umum
Apa hati tak bisa menahannya lebih lama
Apa otak tak mampu berpikir dan diam untuk membuat pilihan
Aku...
Lampiaskan
Emosi jiwaku, yang ditunggangi entah siapapun itu
Enyahlah
Aku tak suka
Aku hanya ingin menikmati waktu santaiku
Waktu sendiriku
Bebasku
Tanpa ada rasa benci dan amarah
Enyahlah kau
Akan kukendalikan diriku jangan kau tahan
Berdamailah denganku saat ku goreskan kisah tentang aku"
Semarang
(Juni 2018)
"Pukul 22.25 , duduk ditempat fancy. Kerumunan orang yang meneriakan tentang kisahnya , menyerutup kopi biasa harga Bintang lima, meniupkan asap rokok ke arah lawan bicaranya ataupun mereka yang hanya menatap layar hapenya. Tentang aku dan kerumunan orang"