Apa yang pertama kalian pikirkan ketika mendengar kata Banjarmasin ?? . Kota seribu sungai, pasar terapung. Ya, sebenarnya hanya itu yang terlintas dipikiranku ketika mendengar kata Banjarmasin. Desember tahun 2017, petualanganku melihat dunia telah dimulai. Aku pergi ke Banjarmasin untuk menghadiri sebuah acara. Sempat berpikir panjang untuk pergi kesana, selain masalah ongkos aku ragu untuk naik pesawat. Kali pertama aku pergi keluar jawa selain ke pulau Bali dan kali ini naik Pesawat. Tak pernah mengira bakalan naik pesawat saat duduk dibangku kuliah. Ahahaha . Beberapa hari sebelum keberangkatan, aku sempet parno sendiri. Takut pesawatnya jatuh, apalagi saat itu sedang heboh-hebohnya badai cempaka , dahlia dan sebagainya. Hari H keberangkatan, berangkat dari kosan kira-kira jam 7, dianter My Superman (uhuy) naik 3030 , dengan koper ditaruh di bagasi depan. Haha (maafkan aku). Dann akhirnya sampai di Bandara A Yani . Setelah dadada , aku pun masuk untuk check in (entah namanya apa) . Teringat pesan bapak kalo kopernya diminta buat dibungkus plastik jangan dikasih soalnya bayar. :D Drama drama mau masuk pesawat telah terlewati, dan akhirnya aku duduk dibangku pesawat, kesan pertama adalah "buset kayak bis". Perjalanan menuju Banjarmasin memakan waktu kira-kira 1 jam. Didalam pesawat, rasanyaa .... Bosan gengs. Cuma lihat keluar jendela, baca majalah, tidur pun tak tenang. Gak ngebayangin orang yang naik pesawat berjam-jam. Pemandangan dari jendela pesawat bagus, awan dimana mana. Akhir dari penantian, yaakk pesawatnya mendarat...
Belum naik pesawat rasanya kalo belum mengabadikan moment ini melalui jendela pesawat
Setelah ambil koper, aku dan luluk (perginya bareng die) clingak-clinguk nyari orang yang mau jemput kita. Dan akhirnyaa ketemuu, langsunglah kita dibawa menuju asrama tempat kita nginep selama 5 hari di Banjarmasin. Setelah dapat kamar, perut rasanya keroncongan dan tak lama kemudian tok tok ada orang ngetok kamar untuk ngasih makanan. Yashhh. Nasi Kuning dikasih ayam warnanya merah.Melihat ayam dibumbu warna merah terbayang rasa pedas dari ayam itu dan ternyata rasanya manis.. -__- . Beda banget sama nasi kuning di Jawa . Setelah nanya-nanya ke Panitia acara ternyata masakan Banjarmasin emang rasanya manis. Untuk kalian yang nggak suka makanan manis seperti aku, bakalan kurang suka sama masakan Banjarmasin. Btw, aku belum cerita, kalo kamarku dan luluk dipisah. Dan temen sekamarku adalah orang Pekanbaru (Ainun) dan Banten ( Kak Pipit ). Mereka berdua cewek keren sih menurutku . Udah sampai mana-mana hidupnya. Apalagi kak Pipit dirumahnya dia punya taman baca (wow) dan dia sering ikut acara kayak gini. Disini aku memaksa diri sendiri untuk selalu ngomong. Entah nanya apa aja, berusaha nggak jutek meski pada akhirnya juga di cap sebagai cewek pendiem. Pengen lepas dari zona nyaman. Btw, setelah nyampe asrama, aku sama luluk pergi jalan-jalan bentar ke mall . Kita muter-muter doang sama nyari es. Dramaa dimulai ketika pulang dari mall. Setelah pesen grab, hape luluk mati. -__- langsung panik sendiri. Mikir pulang gimana, ditambah lagi kita berdua digodain abang-abang yang bikin kita kabur-kaburan. Setelah lama nunggu, akhirnya ada mobil yang nyamperin kita, dan ternyaataaa abang-abang Grab. Dia bilang "aduh mbak, saya nyari mbak dari tadi." dan kita cuma bisa ngomong "maaf mas, kita bukan orang sini" . Bersyukurnya kita ternyata masih ada orang baik disini.
Langsung ke hari keduaa.. karena hari pertama isinya cuma perkenalan aja. Hari kedua, acara cuma sebatas chitchat aja. Bosan sebenarnya. Hari itu adalah hari Jumat, karena kebosanan yang melanda dan tak bisa tertahan akhirnya kita (aku dan teman" dr Banten) memanfaatkan waktu istirahat kita untuk jalan-jalan muter-muter Banjarmasin naik Grab satu mobil isinya 5 orang biar murah. Cuaca saat itu panas sekali, langit Banjarmasin selalu berwarna biru dan terasa dekat. Pokoknya beda sama langit jawa menurutku. Kita berlima memutuskan untuk berhenti di tugu bekantan (hewan semacam monyet tapi bukan monyet khas banjar masin yang populasinya makin menipis, katanya dia cakep karena hidungnya mancung). Setelah lihat-lihat tugu bekantan dan merasa cukup dengan foto yang kita ambil, kita langsung beralih ke menara pandang disana kita cuma duduk-duduk dan jajan pop ice sama somay yang sambelnya manis. Karena jam 2 kita ada kelas kerelawanan, baliklah kita ke asrama. Ada hal yang menarik perhatianku disini, materi yang disampaikan oleh (lupa namanya) yang mengulas tentang "Why Me ?". Beliau membuka mataku bahwa mulailah berbuat baik untuk orang-orang disekitar kita. Beliau juga berpesan untuk selalu mengambil kesempatan berbuat baik yang hadir didepan kita, yah "Take it or leave it." Hari ini sangat melelahkan, tapi aku sungguh excited menghadiri acara malam ini, yaitu ada Gala diner bareng Walikota Banjarmasin. Acara malam itu sangat menyenangkan, bisa nyobain soto banjar yang terkenal itu dan dengerin musik tradisional khas Banjarmasin.
Patung Bekantan yang Famous itu
Why Me ?
Batik untuk Gala Diner :D
Hari ketiga, nahhh kali ini acara dimulai pukul 8 pagi dan selesai pukul 5 sore. Bayangkannn.. Acara kali ini adalah Talk show bareng walikota banjarmasin dan gubernur kalsel. Tepat jam 8 pagi, rombongan berangkat ketempat acara yaitu Gedung Mahligai Pancasila. Sebelum berangkat, seperti biasa kita sarapan dulu. Menu sarapannya adalah buras (semacam lontong tapi dibungkus pake model lepet, ukurannya gede, makannya sama telor asin dan sambel kacang yg manis). Sesampainya dilokasi dan acara telah dimulai, ada suatu hal yang sedikit mencuri perhatianku. Ibu Amalia, beliau adalah ketua yayasan sahabat bekantan. Tentang apa yang beliau sampaikan, sangat menyentuh hati (nyampe mau nangis sebenernya). Saat itu saya hanya bisa terkagum kagum melihat masih banyak orang baik diluar sana. Menyadarkanku untuk lebih terbuka dan peduli. Menjadi seseorang yang tangguh dan belajar kerja keras untuk menggapai sesuatu. Karena menghadapi rasa kantuk dan lapar yang luar biasa, aku dan 4 temanku ngabur bentar ke mall. Rencananya mau nyari sayur (dari hari pertama dateng ke Banjarmasin, aku gak bisa pup). Sampailah kita berlima di mall, yang katanya nyari sayur jadi mampir photobox dulu, liat" barang" lucu dulu. Yahh cewek mah biasaaa. Malam harinya acara dilanjutkan dengan saling bertukar cerita, cerita yang kami bawa dari daerah kami masing-masing.
Hari keempat, hari ini adalah project sosial. Aku dapat kesempatan untuk mengunjungi salah satu sekolah di Kab. Banjar Baru sekitar satu jam naik angkot dan setengah jam naik kapal feri (jangan bayangin kapalnya kayak di Bali ya). Sepanjang perjalanan naik kapal, aku menikmati pemandangan yang tersaji dihadapan mataku. Sesekali terlihat kapal-kapal besar mengangkut batu bara dan minyak. Di Banjarmasin banyak orang yang mencari penghidupan melalui sungai. Setelah sampai di dermaga, aku dan rombongan berjalan sekitar 15 menit untuk sampai ke sekolah tempat acara kita. Acara pun dimulai, aku ditunjuk sebagai pengibar bendera. Bayangkaannnnn udah 3 tahun lebih nggak pernah ikut upacara pengibaran bendera. Setelah upacara selesai, masing-masing kelompok mengajar diberi waktu selama 1,5 jam untuk sharing bareng adik-adik (lupa nama sekolahnya). Saat pertama kali masuk kelas, waw pernah nonton laskar pelangi ?? yah kira-kira begitulah kondisi ruang kelas mereka. Lantai kayu, dinding kayu dan berlubang, mereka pun juga masih menggunakan papan tulis kapur (jadi teringat jaman SD). Saat sharing mereka tampak malu-malu. Jika salah satu dari kami meminta mereka untuk berkenalan didepan pasti jawabannya "kadak" yang bearti tidak. Saat mendampingi adik-adik untuk menulis mimpinya mereka tampak antusias, dan beberapa tampak masih malu-malu dan takut salah. Saat mengajar disalah satu kelas, aku berkesempatan untuk berbincang dengan salah satu peserta dari Aceh. Dari ceritanya tentang kuliahnya sampai perjuangan Aceh untuk survive pasca tsunami yang membuat Aceh lebih terbuka dari sebelumnya kepada dunia luar. Kembali ke adik-adik, saat mengerjakan tentang penugasan mereka memintaku bercerita tentang daerah asalku. Menyenangkan, ketika kita bisa berbagi pengalaman kepada mereka. Perlu kalian tahu bahwa banyak dari mereka yang tak telihat. Banyak dari mereka yang belum pernah melihat dunia luar. Aku harus bersyukur.
Hari Kelima.. Yay Jalan-jalan.
Pagi hari pukul 5 kami dibangunkan untuk pergi ke pasar terapung. Perjalanan kesana kami tempuh denga naik kapal kelotok. Lumayan jauh, sekitar 1 jam perjalanan. Di sepanjang aliran sungai berdiri rumah-rumah apung yang sumber kehidupan mereka dari sungai, mandi di sungai, mencuci disungai dan memasak pun dari air sungai. Sesampainya di pasar apung, sangat disayangkan hujan turun. (Nggak bisa foto-foto) -_- . Dipasar apung banyak buah yang gak bisa didapat ditempat lain. Ada jeruk , pisang, kasturi (rasanya kayak mangga), dan satu lagi lupa (isinya kayak buah manggis dan rasanya asam). Habis dari pasar apung, aku dan rombongan diajak menikmati soto banjar pak ahmad yang terkenal di Banjarmasin. Porsinya cukup banyak, rasanya nyamm. Selain itu letak rumah makannya di pinggir sungai. Jadi suasana Banjarmasinnya kerasa banget. :D Berhubung hari terakhir di Banjarmasin, hari itu aku puas-puasin jalan-jalan muter Banjarmasin naik Grab (entah habis berapa duit buat naik Grab). Mulai dari beli kain sasirangan (batik khas Banjarmasin), naik klotok, sampai duduk-duduk doang di pinggir menara pandang. Menikmati langit sore Banjarmasin.
Soto Banjar Pak Ahmad
Yahh
itu sedikit cerita dariku
tentang pengalamanku
kenorakanku
Terimakasih banjar masin
Langit biru itu akan selalu ku ingat dan ku jadikan cerita kelak dikemudian hari.
Banjarmasin
(Januari 2018)
"Karena langit senja tak lagi sama, dan aku harus terima. Indahmu akan selalu terlihat, entah untukku atau untuk hati yang lain. Karena sekarang yang ku tahu, indahmu bukan milikku lagi.Karena rindumu tak ku rasa lagi. Ah inilah roda kehidupan yang harus ku terima."