Malas Antri
Sebagian orang pasti tau akan konsep antri namun malas untuk menerapkannya dikehidupan sehari hari
Hari ini aku belanja bulanan
Aku udah siap siap nyetok kesabaran nih buat belanja bulanan ditempat belanja deket rumah (gak deket deket amat sih)
Dan ini yang terjadi
Mungkin lima kali ada ya, aku bilang "mbak tolong antri" ke orang yang berbeda dan responnya selalu sama
Diam dan pura pura tidak dengar
(Nyampe nyampe aku tadi protes ke kasirnya yak gara gara orang didepan ane diem aja padahal antriannya udah diserobot dua orang)
Mungkin di dalem hati orang, aku dianggap sok sokan atau "ngapain si ini orang cerewet amat"
Aku memang orang yang malas antri, pikiranku si bodo amat yak
Tapi semenjak ada mbak" yang neriakin aku waktu ditoilet nyuruh antri nahhh konsep kebodo amatanku mulai berkurang
Ndak enak rasanya dihati atau orang jawa bilang "ewuh/pekewuh"
Mungkin aku berharap ketika aku mengingatkan mereka untuk sadar antri, orang orang akan berpikir sama denganku
Ikut merasa pekewuh saat nyerobot antrian orang lain
Sebelumnya, aku cuma bisa diem ya ketika antrianku diserobot orang
Dongkol doang rasanya dan memang bodo amat dah, terserah orang mau ngapain
Nah... sekarang aku memberanikan diri untuk belajar saling mengingatkan
Mungkin caraku ngingetin juga belum baik dan benar
Tapi ya bukannya gimana gimana
Cuma itu harapanku tadi
.
.
Bukan bearti sekarang aku jadi orang yang selalu antri
Aku masih beberapa kali nyerobot antrian orang lain
Tapi, yuk sama sama belajar untuk kebiasaan mengantri
Bersabar sedikit bisa kan?
Semangat
Cerita tentang kawan
Tak henti membuat hati gundah
Kawan yang baru saja kehilangan
Tak tega dan khawatir
Dia terkadang tak selalu membagi kisahnya
Sehingga seringkali aku tak terlibat dalam masa sulitnya
Tersadar, aku memang agak buruk dalam berkawan
Jarang peduli dan menanyakan kabar
Tapi, rasa pertemanan ini sungguh dalam
Berharap sampai hari tua ada tempat untuk bercerita dan mengenang bersama
.
.
Aku lega kau baik baik saja
Selamat Malam
Detik detik menuju sidang akhir
Perjuangan untuk mendapatkan kunci pintu yang baru makin dekat
Bukan hanya takut dan gundah
Rasa tak percaya akan kemampuan diri sendiri pun sedang diuji
Melawan rasa malas menjadi hal terberat yang harus dilalui
Harus tetap menjaga semangat
Harus tetap yakin dan berusaha
Semoga
Akan selalu dimudahkan
Malam
Sunyi sepi namun terkadang ada yang merasakan ramai
Gelap, remang namun juga terang
Terang dalam cahaya lampu atau bantuan dari bulan bintang
Dingin menusuk atau hangat menyatu
Ada yang baru datang kerja
Ada yang baru berangkat kerja
Ada yang masih dijalan menuju kerumah
Ada yang pergi berkumpul dengan teman
Ada yang sudah tidur
Ada yang masih terjaga bergelut dengan pikirannya
Ada yang terbangun ditengah tidurnya berbalas pesan dengan Sang Pencipta
Hitam pekat namun banyak cerita
Penuh dengan hikayat kerinduan
.
.
Itulah sedikit cerita tentang malam
Makanan sisa
Perjalanan ke rumah Mbah kakung di Boja
Mampir sebentar ke rumah makan ayam goreng
Memesan dan tak lama pesanan pun datang
Dengan lahap aku pun memakannya karena memang saat itu lagi kondisi lapar
Aku pun menghabiskan nasi dipiringku
Ibu bapakku tumben tumbenan tidak menghabiskan nasinya
Memang baru baru ini sedih melihat makanan sisa
Ya, semenjak ada yang mengajari tentang teori nasi jangan ditinggal dipiring sendiri
Kadang aku mikir, apakah orang orang juga bisa menikmati makanan seperti aku
Apakah mereka harus menahan lapar ketika aku dengan sengaja menyisakan makananku
Ya, walau terkadang aku masih sering menyisakan makanan dipiringku
Suka sebel gak sih, ngeliat orang pesen makanan cuma diaduk doang habis itu byee ditinggal
Seringkali pasangan sejoli sih atau enggak mereka yang jaim biar gak dicap tukang makan
Duluu aku memang menganut paham sisakan makanan dipiring
Tapii sekarang ku usahakan tidak
Ya, semoga masih tetap konsisten untuk tidak menyisakan makanan dipiring
.
.
Semoga kalian juga tidak menyisakan makanan dipiring kalian ya. Semangat
Perjalanan menuju Ungaran
Mampir untuk sholat maghrib di rest area
Ada kejadian menarik yang membuatku berkaca kaca
Entah karna terlalu sensitif atau itu memang bearti buat saya
Saat sholat maghrib, tak sadar bagian belakang mukenaku naik keatas jadi punggungku kelihatan
Kagetnya, ibu" didepanku yang sedang menunggu temannya melipat mukena kemudian menarik mukena ku agar menutupi punggungku
Wahhhh... setelah sholat rasanya ini hatii
Ternyata masih banyak orang baik dan peduli
Jadi, jangan berhenti
Teman laki-laki
Malam ini makan bersama mereka
Bergurau membicarakan hal aneh aneh
Dann sampai pada satu titik
Kata kata tentang "fisik"
.
.
Diam untuk protes ?
Apakah benar ?
Marah ?
Selamat malam
Malamnya penikmat waktu
Bercengkrama dengan para teman
Melihat kamu, mendengarkanmu
Kamu yang bercerita
Menyampaikan apa yang kamu tau
Kenapa selalu bergetar ?
Bolu keju dari lelaki itu
Rasanya enak luar biasa
Dibeli di minimarket dengan penuh drama
Harga mahal menguras kantong
Namun akhirnya dimakan dengan penuh rasa semangat dan kebahagiaan
Tingkah konyol dua anak manusia yang beranjak dewasa
Beli sabun mandi hingga keujung sana
Penuh rasa takut melewati jalan pantura yang berdebu dan tak ramah
Beli kue keju di toko kue
Tempat fancy yang penuh dengan orang orang rapi
Beli makan dengan hati tak sabar
Lauk telur sosis ditambah minum es teh
Nikmat karena kelaparan
.
.
Ya, aku bahagia
Perjalanan menuju ke Ungaran
Ikhtiar untuk mencari kesembuhan
Sepanjang perjalanan diisi obrolan sederhana tentang sapi
Bergurau ..
Yah.. aku masih putri kecil mereka
Meminta minum di rest area
Mampir sejenak untuk beribadah
Hati terasa bergetar melihat Ibu beribadah dengan duduk sementara yang lain berdiri
Bersalaman dengan tangan kiri
Aku tak tega
Bertemu ibu ibu dari lampung yang menanyakan aku mau kemana
Beliau sangat ramah
Tersenyum saat ku mengajaknya bersalaman
.
.
Memanglah seru kisah dibalik sebuah perjalanan yang singkat
Aku temani bapak ibukku dulu
Sampai bertemu diceritaku yang lain
Bakpao isi coklat
Lembut bakpaonya lumer isinya
Ku beli dengan harga 3000 rupiah
Ditawarkan oleh Bapak yang penuh semangat dan pekerja keras
.
.
Jadi teringat kedua orang tua dirumah
Rindu.. untuk ditenangkan
Malam ini,
Duduk berdiam didepan tugas akhir
Hati berkecamuk mulai tak percaya diri
Diri ini tak mampu membendung emosi
Dan terus memarahi diri sendiri
Menangis pun tak pengaruh
Marah pun juga tak guna
Sulit rasanya memasukan beberapa materi kedalam otak
Aku memaksakan
Karena aku kurang pintar
Aku merasa tak percaya diri jika harus disandingkan
Ditambah waktu terus berjalan
Apakah aku sempat?