Sepenggal kisah dalam waktu yang singkat
Namun meninggalkan rasa yang kuat
Terus berjalan dalam ilusiku
Tanpa bisa menjamah ragamu
Hanya terus berada dalam bayang
Yang perlahan mulai memudar
Tak lagi terpaut dalam sajak rindu
Ketika mata tak lagi bertatap
Jemari tak saling bersentuhan
Tanpa suara
Dingin mulai merasuk
Apa pengaruhnya aku berada disudut ruang hatimu ?

Hay ...
Tumben ni mata masih mau melek disaat libur kuliah kayak gini . Hahaha
Kebanyakan pikiran apa ya . Mikirin kamu apa ya ? Hahaha . Okay stop.
Hasil motret nggak jelas sore ini . hehe
Menyenangkan . Bisa mengumpulkan banyak tawa . Hoho
Setidaknya, mereka tak akan tau sekacau apa hati dan pikiran ini.
Setidaknya aku tak menjadi orang yang menyedihkan didepan mereka.yop :)
(Thanks dan maaf buat orang-orang yang ada dalam foto itu) :*

Kampung Rawa, 20 Juli 2015
Btw, lagi ngrasa bosen motret . :"D
Jadi, hasilnya kagak terlalu bagus dah .
Emang dulu pernah bagus ?
Haha
Maafkeun hasil jepretan dari tukang foto amatiran yah :D
Kiss kiss from secretadmirer <3

Memandang langit yang kian membiru
Angin pun menyelimuti hati yang kian meragu
Hati yang menginginkan tuk menjauh
Agar tak ada lagi luka yang baru
Meski rindu yang kadang menyiksa kalbu
Fakta demi fakta yang membuat hati tak menentu
Sebatas khayalku
Sebatas mimpiku
Biarkanlah mengusang dan tergantikan dengan yang baru
Lupakan jika kau anggap itu perlu

Hanya Sebuah bayang yang membias dalam gelap
Aku hanya sekedar berharap
Agar waktu bisa menetap
Saat hadirnya sedang ku tatap

Terus berjalan dalam rinai hujan
Agar kita tak saling berjauhan
Membendung beribu kerinduan
Dan tak hanya menjadi sebuah harapan

Detik waktu pun mulai melaju
Dan seketika semua menjadi berubah
Menjadi dingin dan kaku
Jalan pun kian tak terarah

Aku pun hanya bisa tertawa
Menganggap semua baik-baik saja
Ha ha ha

Tak terasa kita berpisah sudah cukup lama.  Jalan yang kita tempuh pun akan semakin jauh dan berbeda.  Banyak hal yang telah kalian tempuh tanpa diriku. Tanpa seorang teman. Jalan yang telah kalian lalui lebih terjal dariku.  Namun,  senyum itu masih sama. Mendadak air mata ini hendak jatuh, hati ini bergetar begitu hebatnya.  Tak kuasaku menahannya.  Temanku yang dulu memakai seragam putih biru,  yang masih cupu dan tak mengerti apapun mengenai hidup.  Kini,  kalian telah tumbuh menjadi orang orang yang tangguh. Meski badai berulang kali menerpa hidup kalian,  namun hati kalian tak pernah goyah.  Terus saja kalian langkahkan kaki itu.  Tak peduli apapun terjadi pada diri kalian. Masih saja tergores senyum manis yang mengingatkanku pada masa putih biru.  Dan saat kita berjumpa pada suatu waktu,  meski banyak hal dari pembicaraan kita mulai berbeda namun aku yakin hati ini tetap satu. Mempertahankan apa arti sahabat yang sebenarnya.

Senjamu yang kini mulai berlalu
Yang membuang rasa rindu
Yang meninggalkan luka yang baru
Dan menjadikan hati terasa pilu
Tak usah anggap aku awal yang baru
Jika kau tak mampu menjaganya hanya untukku
Tak usah anggap aku malaikat kecilmu
Jika aku hanyalah bayangan semu dalam hidupmu
Tak apa jika kau anggap aku hanya sebagai angin lalu
Sebagai penawar rasa sakitmu
Sampai kau menemukan dia yang selalu mengertikanmu
Tak apa jika kau melepas genggamanku
Dan membiarkan air mata pilu membasahi pipiku
Semua memang sendu
Hanya tertulis dilembaran warna abu-abu
Untukmu...
Senjaku